Peran Bidang IMMawati Dalam Gerakan Pencegahan Kekerasan Di Lingkup Kampus
Di
kampus yang seharusnya menjadi tempat berkembang dan penuh semangat nyatanya
kekerasan seksual masih menjadi bayang-bayang yang mengancam. Padahal, kampus
bukan hanya soal keamanan fisik, tapi juga harus menjamin kenyamanan mental dan
emosional, sehingga setiap orang merasa bebas belajar dan berkreasi tanpa
dihantui rasa takut. Sebagai mahasiswa Psikologi sekaligus pelajar Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah, kita punya peran penting untuk menelaah situasi
ini dengan pendekatan psikologis. Literasi psikologi disini sangat
relevan dalam memahami dampak trauma pada penyintas, mengenali tanda-tanda
stress yang tersembunyi, dan menyiapkan bentuk pendampingan yang bersifat
empatik dan responsif. Lebih dari itu, kesadaran gender harus
menjadi landasan. Kalau kita tidak paham
mengenai bagaimana struktur
patriarki dan relasi kuasa yang melekat dalam praktik
kekerasan seksual, pendampingan yang kita lakukan tidak akan
tuntas.
Banyaknya
kasus yang sekarang terjadi di kampus berakar pada ketimpangan kekuasaan yang
tidak terlihat. Pada akhirnya, semua diskusi akademis ini tidak akan berarti tanpa
adanya komitmen nyata dari seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa,
dosen, dan pengelola kampus. Komitmen tersebut bisa diwujudkan lewat kebijakan
Satgas PPKPT (Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan
Perguruan Tinggi) yang memasukkan standar psikologis, kampanye kesadaran gender
secara berkelanjutan, ruang dialog terbuka, dan akses mudah ke layanan
psikologis. Bidang IMMawati Fakultas Psikologi
siap membantu untuk menjembatani mahasiswa yang sedang
atau pernah merasa tidak aman di lingkungan kampus.
Tugas
kami sebagai bidang IMMawati selain membantu untuk menjembatani laporan kekerasan ke Satgas PPKPT, bidang IMMawati
juga mengajak mahasiswa untuk berdiskusi terkait gender, pernikahan, keluarga, dan lain-lain. Yang nantinya pembahsan
ini akan dikaitkan
dengan ilmu-ilmu psikologi dan ilmu-ilmu berdasarkan dari ajaran agama
Islam. Hal ini juga ditujukan sebagai wadah pencerdasan di kalangan mahasiswa
maupun khalayak umum terkait kekerasan yang terjadi di lingkungan kampus.
Komentar
Posting Komentar